Percayalah. Ini semua bukan perihal aku yang tak lagi menginginkanmu, bukan perihal aku yang tak lagi menggubrismu. Tetapi, lebih kepada rasa sesak yang semakin mendesak. Entah, aku tak mengerti. Percayalah bahwa sesuatu yang kau mulai dengan desak akan berakhir dengan sesak. Kebersamaan kita bukanlah hal yang sementara, yang sekedar lalu lalang begitu saja. Kau merusaknya! Lalu kau marah, kesal, sesal. Cobalah sekali kali salahkan dirimu. Ingatlah! Sesuatu yang telah kau buat retak tak akan bisa kembali sempurna.
Sebuah prosa yang menjelaskan rasa
Selasa, 31 Oktober 2017
Sabtu, 28 Oktober 2017
About us feeling.
About us feeling.
Lalu? Kenapa kita lebih banyak mengkuatirkan tentang perpisahan dan lupa menghargai sebuah pertemuan? Kenapa kita lebih banyak mengkuatirkan hari terakhir dan lupa menikmati hari-hari yang sedang hadir? Kenapa kita lebih banyak menyesali yang sudah terjadi dan tak coba memperbaiki yang ada? Karena pada akhirnya bukan perpisahan yang harus kita kuatirkan. Melainkan mengabaikan skenario yang sudah Allah rancangkan.
#Rasajadikata
Nur Farida MAA 02
Lalu? Kenapa kita lebih banyak mengkuatirkan tentang perpisahan dan lupa menghargai sebuah pertemuan? Kenapa kita lebih banyak mengkuatirkan hari terakhir dan lupa menikmati hari-hari yang sedang hadir? Kenapa kita lebih banyak menyesali yang sudah terjadi dan tak coba memperbaiki yang ada? Karena pada akhirnya bukan perpisahan yang harus kita kuatirkan. Melainkan mengabaikan skenario yang sudah Allah rancangkan.
#Rasajadikata
Nur Farida MAA 02
Langganan:
Komentar (Atom)
